Skip to main content

Posts

jarak dan janji

Kau benar sendiri? Atau lagi merindukan usilku? Jarak itu jahat!  Tak bisa diobati dengan video call Atau janji atas nama apapun  Atau doa pagi siang malam kita Setan ada selalu datang menunggangi jarak Ketika kita berjarak, jangankan angin, dinding kamarmupun tega berkata dusta
Recent posts

Malam, ketika kaki ku hangatkan di atas bara

Aku ingin bercerita padamu Setulus ribuan hari yang menunggu bahwa bila aku terjerembab, tanganmu lebih dulu menangkapku matamu awas melihatku dan kuatirmu kau pahatkan di setiap kata dan tulismu Tapi hari ini, apakah kabut senja begitu kuat menahan sapamu? Atau mungkin aku terlalu jauh melintas batas khayal mu? Home, 

Aku mencintaimu, sungguh!

Aku mencintaimu selembut angin pagi di beranda ketika berkas sinar matahari satu satu menyapu wajah dan burung baru saja diam ketika kopi kental baru terseduh, tersaji di meja diam tapi memikat Aku mencintaimu selembut kabut pagi berkumpul pelan membelai setiap helai punai membungkus dahan dan menyisakan bening kristal embun menggantung Aku mencintaimu setenang air hulu tapi bercicit di setiap kelokan dan tak pernah menyalahkan batu dan lumpur Aku mencintaimu sesungguh hujan, sesungguh matahari sesungguh malam, sesungguh siang sesungguh badai

Di ujung senja

Aku melulur hari hari ku dengan peluh Menjaga syukur batin tetap menyala Memandu kaki yang tak bermata Sekian ribu hari berlalu masih tetap gelap Menekan harap ke titik terbawah Tapi di sisi jalan penyorak berteriak: Ayo kamu bisa! Ayo kamu bisa! Tapi ternyata merekalah yang lapar kemenangan lapar pesta pora! Tak peduli dengan luka luka Tak peduli dengan pahit hidup sejauh bukan miliknya

Kenankan aku Tuhan

Tuhan, kenankan aku untuk mengirup semua kabut Dan menghembuskan ke gersangnya ladang hati Kenankan aku untuk menelan semua laknat dan maki, kan ku hantamkan pada mereka yang tak berhati Kuatkan aku untuk menimbun para serakah, menenggelamkan mereka dalam harta riba nya

Ketika sakit

Ku yakin kau yakin dia meyakinimu Tapi yakinmu meyakinkanmu tak seperti yakinnya Dan dia datang tanpa harap yakinmu Tak pernah hilang walau yakinmu berlimpah Menggumpal dan meluruhkan limpahan yakinmu Dan mengubur yakinmu Yakinmu pun berubah doa Yang mencoba membangkitkan yakinmu lagi

Andai hari ini hujan lagi

Kau tiba tiba ku temu tapi matamu sembab, mengalir air yang tak berhilir kering diantara bilah rambut dan memuai, hilang senyap Matahari ini terlalu ganas membakar hatimu hangus meninggalkan nadi yang berdetak menyisakanmu hidup tapi mata air airmata tetap tak pernah peduli pada derita yang tak berbatas Andai hari ini hujan lagi akan ku kumpulkan airnya membasuh luka luka mu yang kering sejak itu