Kapan kau memilih pergi walau hardikku beribu kau menginap terlalu lama mengeja semua gumamku Kapan kau memilih pergi? aku hilang pinta, akhirnya doakupun tak berbalas gumulku tak berdasar tak juga berwaktu air mata ini tak menanti angin kering menderas menyapa keringat dingin bergumpal-gumpal lekaslah pergi agar legaku berguna