Aku mencintaimu
selembut angin pagi di beranda
ketika berkas sinar matahari satu satu menyapu wajah
dan burung baru saja diam
ketika kopi kental baru terseduh, tersaji di meja
diam tapi memikat
Aku mencintaimu
selembut kabut pagi berkumpul pelan
membelai setiap helai punai
membungkus dahan
dan menyisakan bening kristal embun menggantung
Aku mencintaimu
setenang air hulu
tapi bercicit di setiap kelokan
dan tak pernah menyalahkan batu dan lumpur
Aku mencintaimu
sesungguh hujan, sesungguh matahari
sesungguh malam, sesungguh siang
sesungguh badai
selembut angin pagi di beranda
ketika berkas sinar matahari satu satu menyapu wajah
dan burung baru saja diam
ketika kopi kental baru terseduh, tersaji di meja
diam tapi memikat
Aku mencintaimu
selembut kabut pagi berkumpul pelan
membelai setiap helai punai
membungkus dahan
dan menyisakan bening kristal embun menggantung
Aku mencintaimu
setenang air hulu
tapi bercicit di setiap kelokan
dan tak pernah menyalahkan batu dan lumpur
Aku mencintaimu
sesungguh hujan, sesungguh matahari
sesungguh malam, sesungguh siang
sesungguh badai
Comments