Skip to main content

cinta, aku dan kuharap juga kau

Maafkan bila aku tak suka berkata, belahlah dadaku!
Tidak juga, akan kudaki gunung yang tinggi demi cinta!
cinta adalah resiko maka jangan meminta resiko lagi
Jangan menguji diriku menjadi pesakitan demi cinta, kecuali ada dendam di dadamu
Karena cinta adalah perjuangan bersama
Kita bisa bermimpi
Tapi jangan membawa awan turun atau kita terbang ke bulan!
Karena mereka bukan mimpi lagi
Kita bawa cinta pada sandaran bersama, supaya lelah kita mereda
Mengertilah bahwa beban tak pernah hilang
Mereka selalu datang dalam sosok berbeda
Tapi senyum akan meluluhkannya walau takkan menghilangkannya
Seks juga tidak
Dia tak jarang berwujud leburan nafsu yang sering mengatasnamakan cinta
Membungkus masalah dan menyimpannya

Comments

Destiny said…
It's nice poem, seperti org sedang jatuh cinta aja....

Popular posts from this blog

Ribuan kali sudah kuikuti putaran jarum jam dindingku Mata memerah lelah tak juga mampu membelai otak untuk istirahat barang sesaat Apakah ini persimpangan kita?

Cinta pertama

Malam tak tidur jua Walau senandung jangkrik memaksa Dan bulan meringkuk di ketiak kelapa memohon lirih: Tidurlah cintaku akan ku sampaikan gelisahmu padanya tentang kutuk dirimu yang tak bergumam dan tak bersenyum ketika bersua tentang selaksa kalimat cinta tertahan di gemeretak gigi tentang mata luruh walau mengerling sekalipun tentang langkah menggegas, memburu berlalu Yakinlah dia akan memaafkanmu karena aku akan membawa kabar sama darinya kepadamu

Di ujung senja

Aku melulur hari hari ku dengan peluh Menjaga syukur batin tetap menyala Memandu kaki yang tak bermata Sekian ribu hari berlalu masih tetap gelap Menekan harap ke titik terbawah Tapi di sisi jalan penyorak berteriak: Ayo kamu bisa! Ayo kamu bisa! Tapi ternyata merekalah yang lapar kemenangan lapar pesta pora! Tak peduli dengan luka luka Tak peduli dengan pahit hidup sejauh bukan miliknya