@Jimbaran |
Senja kemarin, aku mengeja lagi guratanmu di pasir itu
Mencari jejak airmatamu
Tapi yang ada hanya jejak kaki kita yang berhamburan
Mengejar kepiting capit merah besar yang genit menantangmu
Ku cegat sang bapak penjual kerang
Dimana kau simpan kerang totol bentuk hati yang tersisip airmata di
celahnya?
Bapak itu diam memindaiku utuh dari ujung jariku
Tanyakan pada penjual jagung bakar, katanya
Mungkin dia terselip diantara jagung
Kupikir tak mungkin, bukankah hanya tawamu ada di sana?
Kucegat lagi ombak yang membasahi sepatumu
Dia pasti menyimpan airmatamu
Tapi dia terkekeh mendebur dan pergi
Tak matahari, tak juga lilin lentera di meja yang kau tumpahkan itu
Jimbaran, mengapa semua saksi abadi tak peduli?
Comments